Dia tlah pergi
diamatinya cincin belah rotan dijari manis tangan kirinya
dulu cincin itu pas, karena memang ukurannya
kini cincin itu longgar, karena jemarinya sudah mengecil dan kurus.
pelan dia mengeluarkan dari jarinya, kemudian dimasukkannya lagi.
dulu cincin itu pas, karena memang ukurannya
kini cincin itu longgar, karena jemarinya sudah mengecil dan kurus.
pelan dia mengeluarkan dari jarinya, kemudian dimasukkannya lagi.
"Aku sangat mencintaimu , aku sangat menyayangimu sepenuh hatiku...maukah kamu jadi pendampingku ? Maukah kamu menjadi tua bersamaku..? "
Itu dulu, ketika pria itu melamarnya
Itu dulu, ketika manisnya madu cinta masih ada diantara mereka
Itu dulu, ketika semua harapan masih terucap dalam doa
Itu dulu, ketika pria itu menatapnya penuh cinta
kini...semua sudah berubah
masih cincin yang sama
Itu dulu, ketika pria itu melamarnya
Itu dulu, ketika manisnya madu cinta masih ada diantara mereka
Itu dulu, ketika semua harapan masih terucap dalam doa
Itu dulu, ketika pria itu menatapnya penuh cinta
kini...semua sudah berubah
masih cincin yang sama
tapi yang memberi sudah tak ada
masih jari yang sama
masih jari yang sama
tapi pemilik cincin tlah pergi
yang dia dengar, disana disatu tempat yang jauh
yang dia dengar, disana disatu tempat yang jauh
ada jari indah lain dengan cincin yang beda
tapi dari orang yang sama
airmatanya sudah tumpah dan dia penat
doanya sudah sirna dan dia letih
penantiannya sia sia, dan dia gamang
pria itu tlah pergi
dan dia masih disini
tapi dari orang yang sama
airmatanya sudah tumpah dan dia penat
doanya sudah sirna dan dia letih
penantiannya sia sia, dan dia gamang
pria itu tlah pergi
dan dia masih disini
menanti tapi yang dinanti tak ada
menunggu
menunggu
tapi yang ditunggu tak datang
diamatinya cincin belah rotan dijari manis tangan kirinya
masih cincin yang sama, dan jari yang sama
tapi kini semua beda
diamatinya cincin belah rotan dijari manis tangan kirinya
masih cincin yang sama, dan jari yang sama
tapi kini semua beda
0 komentar:
Posting Komentar